Senja

BERHENTI SEJENAK

___; layout by Y u n u s I d o l
__::Saatnya Untuk Berhenti Sejenak::__

Nama : Donat
Location : Jakarta, Indonesia
Terkini___________
balati
kemudian hanya ada sunyi
kau kirim
sepenggal senja dan perjalanan
merindu
hanya itu saja
persimpangan jalan
telah tiba saat kita menutup pintu
.......
selepas menempuh perjalanan
archive_____________
February 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
Jejak Kalian________
Name :
Web URL :
Message :
smileys

Blog Kejamnya Dunia
Wednesday, September 28, 2005

sandarkan jejakmu pada bara

tanggalkan jubah-jubah masa lalu yang membungkus dirimu
bukankan tabir yang lama mengendap racuni jiwamu
lepaskan benak dari penjara yang mengungkungi langkahmu
sandarkan jejakmu pada bara yang menghampiri tawarkan asa

posted by donat at 1:49 AM 2 comments

Tuesday, September 27, 2005

bersandar pada gelap

temaram lilin perlahan memudar
menyisa gelap gulita

posted by donat at 10:38 PM 0 comments

terkenang kala menyambut panggilan Langit

terkenang kala menyambut panggilan Langit
senja merayap tertanggalkan jubah kebesaran malam
jejemari bertaut menuju pintu Keabadian
dipinggiran jalan menerobos ribuan kenderaan
yang berpacu melambat enggan bergerak
aku menuntunmu menelusup celah-celah
tersisa diantara raung hiruk pikuk kegamangan
sekejap hangat merasuki sekujur tubuh
kala kita melangkah pada gerbang rumahNya

ps.terkenang senja di Depok

posted by donat at 1:03 AM 0 comments

Monday, September 26, 2005

aku tergagap diam

kaupun tau aku tak sanggup
menorehkan kata pada jiwamu
belum cukupkah getaran
yang kusemburkan merambati hatimu

ah, kau tau aku tergagap diam
bibirku kelu dalam bungkam

posted by donat at 2:50 AM 0 comments

duri tak tersingkirkan

duri tak tersingkirkan
bertahta perkasa bermahkota tawa
merejam tusuki jasad tak berdarah
menyisa sakit berujung perih

duri tak tersingkirkan
menghambat jejak
merayap langkah

duri tak tersingkirkan
berjalan bersijingkat
menepi sejenak

posted by donat at 1:13 AM 1 comments

Sunday, September 25, 2005

masih saja

kerikil-kerikil menghiasi pelupuk mata
iringi butir-butir menganaksungai
tak jua kering
tak lekang waktu

posted by donat at 11:27 PM 0 comments

Saturday, September 24, 2005

malam tak pernah lupa menguburkan kita

tertegun kupandangi wajahmu yang semburatkan luka
dalam hening senyap merasuki jiwa-jiwa kita
ribuan malam-malam beku kita lewati dengan diam
tak berjalan maju
detik memacu detik, menit merambat menit
membuang kita dalam kuasa kegelapan
detak-detak jam terus melaju cepat dan kita
masih termangu dalam bisu yang tak bersuara
inikah khusuk yang sia-sia

malam tak pernah lupa menguburkan kita pada gelap gulita
ketika menunggu purnama yang tak kunjung datang
hangat nafasmu berangsur sirna ditelan malam-malam sepi,
malam-malam suntuk

memekiklah pada Langit, pada bintang-bintang
tentang kita yang tak pernah bisa mengikat janji, labuhkan hati
Langitpun tak sudi jadi tempat melabuh sepi,
mengadu duka doa-doa suram
terpaku berkawan
hitam
buram
kusam
kelam
malam
hingga diujung kematian

posted by donat at 1:06 AM 0 comments

Friday, September 23, 2005

kusangka kau juru selamat ( pembunuhku )

kuterbenam dalam kubangan lumpur nista
berputar-putar tak temukan arah pasti
semakin tenggelam dalam ketidakberdayaan
hari merambat hari membungkus diri pada keterpurukan
tersesat pada gelap, tertatih dalam kelam

kusangka kau juru selamat yang melepas
belenggu-belenggu pada jasad nista ini
kuharap kau sang penolong yang memapahku
menantang congkaknya putaran roda-roda kehidupan

ternyata kuterbunuh harap menggunung yang terlanjur
kutambatkan sepenuhnya pada leher jenjangmu
ironis, kau malah terpingkal diatas repihan-repihan ragaku
yang hancur lebur terlindas jejakan lakumu

posted by donat at 11:30 PM 0 comments

sepenggal cerita gubuk tua

kau patahkan tiang-tiang penyanggga gubuk tua yang kubangun dengan cucuran peluh berdarah perjuangan
kau remuk redamkan harap yang tergantung di dinding tepas usang yang dipenuhi lubang menganga bekas dekapan sang waktu
kau gerogoti bak rayap-rayap kelaparan tanpa ampun runtuhkan rumah lapuk yang termakan usia laksana gulungan ombak-ombak perkasa menyapu kotoran di bibir pantai

akan kubangun kembali gubuk kecilku diatas pondasi yang tersisa
dan kan kubawa serta bayangmu melabuh rindu dan dendam di batas umur tersiasia

posted by donat at 1:06 AM 0 comments

Thursday, September 22, 2005

kau dengan secercah lentera redup

kutinggalkan kabut kelam yang butakan mata
sang penuntun datang merayap dengan hati meragu
bawa serta lentera redup tuk sinari arahku,langkahmu, jalan kita
keluar dari sergapan masa laluku,
waktu dahulumu tuk rentangkan esok kita
memaknai hangatnya sinar matari
yang lama berpendar dihatiku, dikalbumu

kau dengan secercah lentera redup bertahta dengan perkasa
di atas serpihan-serpihan jiwaku yang luluh lantak
ditelan putaran waktu

posted by donat at 3:49 AM 0 comments

tentang kesetiaan

:my little angel

kesetiaan bukan hanya untaian kata
yang meracau bak sumpah serapah
sejatinya kesetiaan pancaran rasa dari hati terdalam
tak tergambarkan hanya dengan decap-decap bibir yang beradu
kesetiaan adalah tatapan hangat mata
dalam tautan hati yang berpadu
terikat beriringan arungi lautan keabadian

ps.apalagi yang membuatmu meragu
sambutlah tangan kecilku yang terentang
hanya untukmu, kan kujaga sebentuk kata
kupersembahkan hanya untukmu

posted by donat at 1:43 AM 0 comments

Wednesday, September 21, 2005

takut; luka lama

(1)
setelah sekian musim gugur
setelah daun-daun luruh
goresan lara menganga tak jua kering
tertinggal dalam ingatan sia-sia

(2)
tajamnya sembilu menghantui sukma
meraja pada bilik-bilik kosong yang tersisa di kepala
ketakutan akan luka lama bersemi kembali
tak sanggup melupa tikaman belati

posted by donat at 1:13 AM 0 comments

Tuesday, September 20, 2005

Kado Seadanya dari Suami untuk Ulang Tahun Istri

Sajak Hasan Aspahani

: Na

dengan cara apa lagi kita belum termaknai
bila subuh kau terbaring di dudukku, setelah
zikir dan doa, anak-anak masih belum terjaga

pintu yang jadi tuju, berulang menutup membuka
dibaliknya tersimpai sepasang pakaian terindah
diwangikan asap candana, pedupaan terus nyala

siang memberi terang, menyulut bangkit rasa
di jendela kau letakkan tanda, penuntunku
kelak pulang di pangkal senja: ke sisa usia.

Nov 2003

posted by donat at 1:33 PM 0 comments

bercumbu dengan angan

ketika malam tiba
kuterdiam dalam sepiku
keterasingan warnai hening malam
bercumbu dengan angan

keanggunan dirimu bukakan tabirku
sisakan cahaya yang bersahaja

posted by donat at 1:17 AM 0 comments

kau kira aku sanggup

kau kira aku sanggup menepikan bau tubuhmu
yang menyesaki arah langkahku
kau kira aku sanggup mencabut hadirmu
yang tertancap disudut jiwaku
kau kira aku sanggup melepas bayangmu
yang menari nakal dalam benakku
kau kira aku sanggup meruntuhkan dinding
yang kubangun diatas puing-puing jeruji hati

sungguh aku benar-benar tak sanggup meloloskan diri
dari jerat pagut penjaramu

posted by donat at 1:02 AM 0 comments

Saturday, September 17, 2005

Dan Kau Membidikku

Sajak Agus Manaji

Dan Kau membidikku, menuntun mataku
pada kabut, bayang-bayang
tembakau, dan bintang-bintang.
Mengantarkan dingin kepada sumsum tulang
memaksaku melirik Engkau di hatiku.

Dan kau menangkapku, menelanjangi pikiranku
dengan lembut pupur debu di kakiku.
Ah, betapa Engkau tahu, aku bukan Rabi?ah
yang ketika musim semi tak memiliki selirikan pun
untuk bunga-bunga; mengunci jendela dan pintu rumah
dengan hati tengadah basah.

Kumasuki malam, buru-memburu dengan siang.
Dan berharap di bawah pembuluh, segala arah pun hilang;
menyisa kelam malam dan Engkau di hatiku Benderang.

2003

posted by donat at 8:28 AM 0 comments

Wednesday, September 14, 2005

secercah harap

masihkah kau meragu
habis sudah daya upaya
tuk runtuhkan angkuhmu
luluhkanlah dinding
yang batasi simpul-simpul hatimu
sambut asa yang kuhaturkan
hanya bagimu

posted by donat at 7:13 AM 0 comments

Monday, September 12, 2005

dalam bayang-bayangmu

aku mengamatimu dari balik undakan-undakan batu persinggahan
menikmati gerak lakumu dari sisi gelapku
tanpa daya menggapaimu
kotak-kotak harap tumpah ruahkan bayangmu
lumuri setiap jengkal jiwaku
terpahat lekat di relung kalbu

masih berharap hadirmu
lukiskan jejakan sang waktu
lalui titian langkah- langkah tertatihku
bersetubuh dengan bayang-bayangmu

ps. buat teman kecilku jangan berhenti berharap
masih ada hari esok tuk gapai inginmu
labuhkan bahtera hatimu
tak selamanya cinta harus memiliki

cinta telah memadamkan nafsuku agar kau bisa hidup bebas dan luhur budi
cinta yang terbatas hanya ingin memiliki yang dicintai
tapi cinta yang tak terbatas hanya menginginkan cinta itu sendiri
"kahlil gibran"

posted by donat at 6:24 PM 0 comments

Monday, September 05, 2005

tertatih sendiri

lembayung berarak mengitari matari yang sedikit lagi buta
awan kelam menebarkan lara di sudut jiwa
letih jejakan langkah merayap memendam duka
sang waktu beranjak menelan matari tanpa sisakan cahaya di hati
selimut malam kelam temani jiwa terluka
bulan yang baru saja terjaga bentangkan secercah harap bagi jiwa
yang terlelap dalam kesendirian

note:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(Al-Quran Surat Al-Baqarah 216)

posted by donat at 7:45 AM 0 comments

persimpangan

layu sudah hasrat yang merekah mewangi di hati
lakumu kuncupkan inginku tuk berpadu
penggalan-penggalan kata dari bibirmu buatku meragu
tak pernah mengerti apa inginmu

bayangmu yang lama tertancap di hati tercabut sudah
baiknya jauhi dirimu, tanggalkan angan yang pernah terajut
akhirnya sadari tuk lepaskan, bebas tempuh jalan sendiri
mungkin ini terbaik untukmu, untukku

posted by donat at 7:39 AM 0 comments

Sunday, September 04, 2005

letih

letih jasad berkelana mencari
susuri samudera tak bertepi
lalui gelombang gapai ingin

masih saja tak mampu temukan yang kucari
arak-arakan mimpi menghantui
tergantung tinggi di kaki langit
tak tersentuh

bulir-bulir peluh banjiri jiwa rapuh
tandai saat sejenak berhenti
mungkin kesendirian lebih berarti
sendiri resapi hari-hari

posted by donat at 2:40 AM 0 comments

Friday, September 02, 2005

perpaduan dua hati

hari ini kuserahkan hidupku padamu
ikat janji sehidup semati
awal dari akhir kujelang sudah
tambatkan diri dalam peraduan sejati
arungi biduk padukan jiwa
tautkan hati merekah berseri
yakinku padamu bertambah pasti
jalani mahligai abdikan diri

ps.mengenang pernikahan aryanav-fira
semoga menjadi keluarga sakinah
selalu dalam lindungan ALLAH SWT

posted by donat at 9:52 AM 0 comments