Senja

BERHENTI SEJENAK

___; layout by Y u n u s I d o l
__::Saatnya Untuk Berhenti Sejenak::__

Nama : Donat
Location : Jakarta, Indonesia
Terkini___________
balati
kemudian hanya ada sunyi
kau kirim
sepenggal senja dan perjalanan
merindu
hanya itu saja
persimpangan jalan
telah tiba saat kita menutup pintu
.......
selepas menempuh perjalanan
archive_____________
February 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
Jejak Kalian________
Name :
Web URL :
Message :
smileys

Blog Kejamnya Dunia
Friday, February 10, 2006

tatkala hujan tak kunjung datang

sepenggal matari rebah di padang ilalang
rerumputan bergoyang terbakar matang
udara mencekik sepanjang jalan
mengawali pertarungan menuju kematian

tatkala hujan tak kunjung datang
cuaca ganas membayang
tetumbuhan berjuang untuk tidak mati
di terik hari dalam suasana yang tak jua pasti

ketika langit mengingkari janji
kemarau mendesau
angin berhembus bermuat risau
pada rahang pohon yang setia menanti musim berganti

posted by donat at 9:21 AM 0 comments

Thursday, February 02, 2006

kita saksikan rumah batu itu

kita saksikan tanah sepetak itu kosong tersekat waktu
lalu kita menguras peluh menyusun rapuh bebatu
kala surya meninggi menyengat keras dan fana
sesaat detik terhenti di antara segala daya

kita saksikan rumah batu itu tegar menanti
kita meyakinkan hati
sampai bisa kita menerima segala yang akan tiba
sampai siap kita menerima seberkas rencana

kita saksikan rumah batu itu menunggu dalam tanya
saat kita mencoba setia sebelum sesal terlambat tiba
sebelum nafsu mengambang mengaburkan batas ruang
dan kita tergoda hingga akal terbang melayang

kita saksikan puing-puing rumah batu itu
tiada sanggup menahan angin menderu
sewaktu cuaca mengeluh
seketika musim pun teduh

posted by donat at 3:18 AM 0 comments

mengapa kita tak jua bercakap

mengapa kita tak jua bercakap, hari hampir gelap
semua menjelma isyarat saat malam merapat
mulut lupa mengeja huruf, sepenggal tiada lengkap
pada rongga bersekat-sekat terjerat dipeluk pekat

di luar cuaca reda
angin meninggalkan dingin membara
di bawah pohon asam dan jalan bergelombang
dalam setia menunggu sehabis waktu meradang

posted by donat at 2:32 AM 0 comments

Wednesday, February 01, 2006

aku tersadar kita telah tiada

sebermula adalah tatapan
kemudian menjelma senyuman
setelahnya adalah kata-kata
yang akhirnya menyulam hati, kita

lalu kita mengawali perjalanan
menempuh musim menanggalkan dedaunan
melintasi bumi yang masih memendam setia
dan langit membayang buram menua

menumpang angin dalam ruang hampa udara, kita
ditepi terik sang surya tak henti menyulut tubuh kita
dan mengenyam gerimis meloncat tiba-tiba menampar wajah kita
ditingkahi segala perubahan cuaca, kita

tak terduga kau berkata: aku ingin kembali ke pangkal jalan
aku terperanjat, begini kataku: kita hampir tiba di ujung jalan
kau bungkam membatu, aku membisu, kita diam lupa bahasa
lalu kita memulai percakapan tanpa kata-kata

entah karena apa senyum tersembelih
tatapan mata menyirat letih
hingga menjelang tiba jalanan menjelma bara
sewaktu henti aku tersadar kita telah tiada

posted by donat at 4:13 AM 0 comments

hari telah mati muda

pohon-pohon tegak berdiri seperti adanya
membelah langit menggenggam cakrawala
dengan akar-akar mencengkram tanah, keras
menyusup dan menjalar deras

sepasang burung melintas lalu hinggap dan meracau di bibir reranting
tiba-tiba angin menampar; burung-burung tercekat, berguguran daun-daun kering
tergelincir jatuh mencium bumi
dibawah tatapan matari mencekik hari

jam berputar melewati angka-angka
waktu menghirup kekosongan masa
segala undur perlahan larut dalam suasana
sewaktu hari telah mati muda disisi zaman yang semakin tua

posted by donat at 2:04 AM 0 comments