terkenang akhir percakapan panjang kita
pada malam penuh pesta pora
"ini belati", tukasmu
"kuserahkan padamu",
selalu terngiang di benakku
seribu pasang mata melotot, menohok
telanjangi jasadku yang menyusut
bak daging tak bertulang luruh mencium bumi
sekejap dunia meruntuh melindas gunung harap
menyisa keping-keping debu yang melayang
terombang-ambing diguncangan badai
luluh lantak, hancur lebur
aku masih menggenggam belatimu
bersemayam di lubuk jiwaku
tersimpan rapi di kotak-kotak memori
bersama belati-belati masa purba
0 Comments:
Post a Comment
<< Home