Senja

BERHENTI SEJENAK

___; layout by Y u n u s I d o l
__::Saatnya Untuk Berhenti Sejenak::__

Nama : Donat
Location : Jakarta, Indonesia
Terkini___________
balati
kemudian hanya ada sunyi
kau kirim
sepenggal senja dan perjalanan
merindu
hanya itu saja
persimpangan jalan
telah tiba saat kita menutup pintu
.......
selepas menempuh perjalanan
archive_____________
February 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
Jejak Kalian________
Name :
Web URL :
Message :
smileys

Blog Kejamnya Dunia
Saturday, October 29, 2005

wanita pemanggul derita











hari ini aku memperoleh pelajaran berharga
dari seorang wanita perkasa
tentang cinta, kesetiaan dan pengorbanan pada keluarga
yah wanita perkasa itu mengajariku arti hidup,
kesabaran dan semangat perjuangan
lelaki kecil dalam dekapannya masih belia
sekitar enam tahunan dengan tubuh yang teronggok
layaknya bayi berumur bulanan
lima tahun sudah lelaki belia itu tergolek tak berdaya
dihinggapi penyakit aneh yang bahkan untuk menyebut
namanya saja bibirku kelu; miningitis penyakit apalagi ini
belum lagi tuberkolusis yang tersimpan di tubuh ringkih suaminya
menggerogoti se-sel paru-paru yang terus melemah
hanya sanggup temani si lelaki kecil setiap harinya
wanita itu jadi tiang penopang dua orang pesakit yang tersurat takdir
berjuang lalui hari jajakan bungkusan di terik matari
yang selalu saja menyengat ganas
berpeluh darah lewati terkaman hari yang semakin keji
bawa pulang Rupiah tuk sekedar ganjal
perut hari ini sudah lebih dari cukup
bahkan kau harus relakan buah hatimu lainnya terpisah darimu,
sekedar untuk bisa mengenyam pendidikan
kau korbankan naluri ke-Ibuanmu
buah hati terpisah jarak yang terentang
nun jauh diseberang pulau sana
dan waktu yang merenggut sibuah hati darimu enam
tahun lamanya, sementara kau hanya bisa memendam rindu
yang tersimpan dalam kalbu
aku tak sanggup berbuat apapun untukmu wanita perkasa
aku hanya sanggup kabarkan kepada dunia tentang deritamu,
tentang sengsaramu, tentang sedih hatimu, tentang perjuanganmu
aku mengagumi tekad dan semangat hidupmu wanita perkasa

ps. ah betapa lemah hamba ini ya Rabb, aku malu pada diriku yang baru diuji sedikit langsung berkeluh kesah.aku malu pada wanita perkasa yang begitu tegar menghadapi ujian-Mu ya Rabb

note:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
( Quran Surat Al Insyirah 5-6 )

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
(Quran Surat Al Haadid 23 )

posted by donat at 11:19 AM 0 comments

senyap merasuki kesendirian

senyap menelusup menghantar hening
kabut asap berarak memenuhi langit kelam tak berbintang
menikmati malam tanpa bulan selepas hujan tawarkan sunyi
berkawan selintingan tembakau merasuki kesendirian
yang tumpah melaburi benak
udara membeku seiiring sirnanya harap
yang terkubur dalam malam-malam suram

posted by donat at 1:44 AM 0 comments

Friday, October 28, 2005

percakapan lelaki dan rembulan








percakapan singkat lelaki dan rembulan pada malam gelap gulita
kala sang rembulan bercahaya redup berbentuk sabit

lelaki : "hai rembulan, mengapa engkau tak pernah sudi
menerangi jalan gelapku?"

rembulan : "bukannya aku tak mau hai lelaki kesepian,
tapi aku tak punya sinar untuk terangi jalanmu.
aku cuma punya sinar yang kupantulkan dari matari."

lelaki : "bukankah dengan cahaya pantulan itu engkau bisa
terangi jalanku?"

rembulan : "tidak bisa, aku cuma dapat sinar sempurna beberapa
hari dalam sebulan. selebihnya aku cuma bercahaya
redup takkan bisa terangi jalanmu. malah akan
membuatmu tersesat dinaunganku."

lelaki : "aku tidak perduli rembulan aku hanya ingin cahayamu
terangi langkahku, walau hanya sesaat saja. aku akan
menanti engkau bercahaya kembali pada bulan berikutnya."

rembulan : "ah, kau tak pernah mengerti. aku tidak bisa lelaki malang, kalaupun aku bercahaya sempurna badai kabut kelam selalu mengungkungi langit merenggut semua cahayaku kau akan tersesat, kau akan terjembab, aku tak mau itu terjadi padamu."

lelaki : "baiklah rembulan aku memang tak seharusnya memaksamu,
kita mempunyai jalan yang berbeda, maafkan aku yang selalu
mengganggu langkahmu. saat ini aku akan pergi, pergi pada
gelap menghampiri kelam buram, berharap temukan
lentera yang mungkin bisa terangi jalanku."

sang lelaki melangkah pergi menyusuri pekat malam tertatih tanpa
arah, terseok dan terjembab dalam kubangan gelap gulita

posted by donat at 11:12 PM 0 comments

Thursday, October 27, 2005

merindu Ibu di tanah Batak









aku merindu gunung-gunung menjulang perkasa berbaris rapi
lukiskan kerasnya jiwa anak-anak dibuaiannya
aku merindu hamparan sawah dan ladang yang terselip
pada lembah-lembah di himpitan kaki-kakinya mencengkram bumi
aku merindu pulang ke tanah Batak,
tanah yang menampung ceceran darah pertama,
tanah yang mendengar erangan suara pertama,
tanah yang menumbuhkembangkan jasadku.
diatas segalanya aku merindumu Ibu,
aku rindu pelukan sayangmu damaikan jiwaku,
aku rindu belaian dan usapan jemarimu
runtuhkan kecongkakan yang tergantung dikepalaku,
aku rindu tatapan hangat matamu yang meneduhi hatiku
aku rindu lembut tutur katamu padamkan gejolak nafsu
yang bergentayangan dibenakku.
aku merindumu Ibu, sangat rindu dekapanmu Ibu

note: Lagu "Ibu" Iwan Fals

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

Dengan apa membalas...ibu...ibu....

posted by donat at 5:51 AM 0 comments

utopia

ingin kumaki hati yang sangat lemah ini
selalu terlelap dalam lamunan dibuaian utopia semu
padahal di hadapan terentang jalan terjal
dan dunia yang porakporanda

posted by donat at 5:24 AM 0 comments

ternyata masih ada Langit

pandangi langit kelam malam ini
secercah sinar bintang menghampiri hati
yang gundah terbius senyap
ah, ternyata masih ada Langit
tempat sandarkan berjuta harap
iringi tapakan kaki bersijingkat

posted by donat at 12:47 AM 0 comments

bau tubuhmu

( 1 )
bau tubuhmu masih saja menghantui indera penciumanku
kupaksa menutup hidung berharap sang waktu mengusir
bau tubuhmu yang merasuki sukmaku

( 2 )
disini aku berdiri setegar benteng perkasa
menahan gempuran bau tubuhmu yang menyerang
dari segenap penjuru arah angin

posted by donat at 12:38 AM 0 comments

lelaki muda dan bangku kayu ( 2 )






berakhir sudah penantian lelaki muda pada bangku kayu
di pinggiran kolam yang penuh kedamaian
lelaki muda beranjak pergi berjalan gontai
disertai gemuruh yang melemah di dada
gerimis senja mengiring langkah tertatih
mengarak simponi sendu kematian
yang dikumandangkan tetes-tetes hujan
pada air kolam,
pada tanah dan
pada ilalang di taman penantian
tersisa hanya bangku kayu dan taman yang menangis tersedu
diguyuran gerimis kala senja penghabisan

posted by donat at 12:31 AM 0 comments

tulisan yang terlupa

semburkan saja celoteh kosongmu pada batu
tak perlu kau meracau tentang kesetiaan, tentang janji-janji
aku muak, lelah dengan segala kepalsuan
kau telah melampaui batas kesabaran yang kujaga
dan kupupuk dengan peluh menganaksungai
cukup sudahi saja aku pergi

15 Oktober 2005

posted by donat at 12:19 AM 1 comments

Wednesday, October 26, 2005

tiada kata yang terucap lagi

tiada kata yang terucap lagi
hanya tersisa erangan dan lenguhan
menahan perihnya tikaman belati
yang tertancap tepat di ulu hati

posted by donat at 11:54 PM 0 comments

terbunuh sepi

panjatkan doa-doa suram pada langit
yang tak pernah sudi terangi hati
mohonkan harap pada bintang yang menyeringai nanar
terbunuh sepi pada hening selimut kelam malam

posted by donat at 11:47 PM 0 comments

mengubur harap

membakar kenang terendap di sudut jiwa terluka
membunuh bayang menari di ujung angan
mengubur harap melayang di langit membentang
menyepi berteman hening senyap

posted by donat at 11:42 PM 0 comments

kematian harapan

waktu terlupa mengabaikan onggokan jasad nista
yang terbunuh angan mengangkangi realita
angin menelusup menghantar kabar kematian harapan
yang terbang tinggi ke batas langit biru yang seketika
memburam dikangkangan badai

posted by donat at 11:32 PM 0 comments

lembaran kosong

buka kembali buku perjalanan hidup
yang penuh coretan dan guratan hitam suram
lembaran baru terbalik sudah, kosong
menanti diisi tulisan jemari Keabadian
menyurat takdir terpampang di pelupuk mata
yang berkaca menganak sungai

posted by donat at 10:29 PM 0 comments

aku membuta tak kenali belati

lentera redup membias berpendar pada
dinding tepas usang terkungkung berangsur padam
minyak yang selalu bakari sumbu perlahan musnah
dimangsa waktu yang terus melaju
hanya tersisa gelap pada ruang kelam
aku membuta tak kenali belati yang teronggok
di dipan tua dengan kaki yang menjejak tanah-tanah
kering pada rumah pengharapan

posted by donat at 10:20 PM 0 comments

hanya sebatas mimpi

keindahan terpancar iringi aroma tubuhmu
membius sekujur tubuhku
keanggunanmu memabukkan ruhku melayang
menembus batas cakrawala khayalku
bayangmu menari pada aliran darahku memompa hangat
merasuki segenap persendian jasadku yang terbujur kaku
mengharap belaian jemari lentikmu
ah, itu hanya mimpi semu dalam benakku
yah hanya sebatas mimpi

posted by donat at 10:12 PM 0 comments

Tuesday, October 25, 2005

kau dan keajaibanmu

lengkung alis matamu membias rindu
hangat sorot matamu teduhi hari
senyum diujung bibirmu terangi jejakku
lembut ucap bibirmu mekarkan harapan

tahukah kau meraja begitu sempurna bertahta
keanggunan membelenggu jiwaku dalam penjaramu

posted by donat at 9:32 PM 0 comments

Monday, October 24, 2005

selepas hujan mengguyur

bulan tersenyum malu selepas hujan
yang mengguyur kerasnya batu pengharapan
mengikis habis kenang terpendam yang selalu saja
menghantui jejakan titian perjalanan
langit membentang luas menanti sang kelana
yang berkemas mengawali petualangan
jelajahi bintang-bintang terpampang pada galaksi
yang menantang menanti tuk diarungi
kabut kelam tersingkap selepas hujan mengucur mengarak berkah baluri jiwa yang lama terlelap dibuaian malam-malam pekat bermahkota kegamangan

posted by donat at 2:10 AM 0 comments

Saturday, October 22, 2005

titik temu

kau dengan celotehan tentang kesetiaan, tentang janji-janji
bawa serta keraguan yang menyelimuti ragamu
aku dengan ketakutan, ketidaksabaran
serta kegamangan yang semakin menggelayuti benakku

mengapa kita tak jua bisa mengikat janji?
mengapa kita tak jua bisa melabuhkan hati?
mengapa tak ada titik temu pada kau dan aku?

mungkin kita memerlukan jeda sejenak
istirah dan tafakur renungi jalan yang terlalui

posted by donat at 11:29 PM 0 comments

malaikat kecil

malaikat kecil pergi, meninggalkan kegelapan
bawa serta peta penuntun arah
aku tersesat pada kabut, dalam bayang buram
usai sudah pencarian dalam perhentian masa

malaikat kecil hinggap di bahu karib seperjalanan
terangi arah langkahnya, terpingkal, tertawa penuh
kemenangan diatas jasad yang terkubur kenang penantian

doaku baluri tubuh malaikat kecil
berharap perhentianmu akhir pencarian
dan kau temukan kesejatian

posted by donat at 10:30 PM 0 comments

kembali tersengat bisa

beban bertumpukan menghimpit tak kenal ampun
pada batas sanggup yang semakin melemah
torehan luka kemarin belum jua kering
kini goresan baru bertindihan menambah perih
kau berkali-kali sengatkan bisa beracun
pada jasad yang tak jemu mengiring langkahmu
sampai kapan kau bosan menoreh guratan sembilu?

kau selalu ada disini bersemayam di hati ini
karena kau layak diperjuangkan walau harus berpeluh darah,
walau tersisa hanya separuh nafas

posted by donat at 9:55 PM 0 comments

Thursday, October 20, 2005

pada malam Ramadhan ( 3 )

apakah yang kita cari dalam hidup?
renungkanlah kawan......
sebelum ajal menjemput
bergegaslah kumpulkan bekal
jangan siasiakan waktu yang tersisa

note:
Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?" Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?" sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri
( Quran Surat Al Qiyaamah 1-14 )

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?
( Quran Surat Al Qiyaamah 36-40 )

posted by donat at 9:58 PM 0 comments

Tuesday, October 18, 2005

gundah

gundah mengamuk di dada sendiri
gelisah merasuk di kepala terkulai
pelita di hati perlahan padam

posted by donat at 2:07 AM 0 comments

berhenti sejenak

guratan pada ruang kosong keheningan
coretan pada dinding rapuh kesunyian
berhenti sejenak pada jarak melelahkan

posted by donat at 1:46 AM 0 comments

pilihan

sang burung dihadapkan pada dua buah pilihan
hinggap atau terbang, manakah yang dipilih?
andaikan kau yang jadi burung itu
manakah yang kan kau pilih?

posted by donat at 1:26 AM 0 comments

Monday, October 17, 2005

secuil kisah kampung beton Jakarta







pencakar langit setegak menara perkasa itu dipenuhi pemangsa bertopeng nurani
penuh pesta pora dihiasi lampu bergoyang dan gelas-gelas kristal diluberi anggur kenikmatan berusia setengah abad
alunan musik beringas mengoyak kedamaian malam mengiring tarian pemuas nafsu berchachacha sambil tertawa cekikikan lepas hasrat birahi yang membuncah

persimpangan jalan didepan bangunan kesombongan itu masih seperti sebelumnya lampu silih berganti merah, hijau, kuning dan merah lagi mengikuti ketetapan tangan-tangan penguasa
tapi...ada onggokan tubuh terkapar berselimut dingin malam dan dua manusia belia yang baru menghirup udara dua tahunan bermain penuh canda tawa tak pernah menggantung harap pada dunia yang semakin congkak; perut terisi sedikit hari ini sudah lebih dari cukup

ah, aku terbenam merenung ya cuma merenung kenikmatan hidup dan kejamnya terkaman Jakarta
oh Tuhan maafkanlah hambamu yang tak berdaya melakukan apapun hanya terdiam dengan hati teriris

note:
depan sebuah hotel bintang dibilangan senayan

posted by donat at 1:58 AM 0 comments

Saturday, October 15, 2005

lelaki muda dan bangku kayu









bangku kayu di taman penantian masih seperti kemarin
lelaki muda itu duduk tak jemu terlelap dalam kesunyian
menikmati ilalang yang terombang ambing dihempasan angin
layaknya hati yang terbolak balik
mengamati sepasang angsa yang bercengkrama mesra di danau
menyisa riak-riak air yang mengombak ketepian kegamangan
berteman kepulan asap membubung membelah udara yang seketika menghampa
tembakau yang terbungkus rapi berangsur jadi debu yang berserakan
ketika senja merayap menjelang malam lelaki muda berajak pulang
dengan hati tengadah basah
esok kembali lagi lanjutkan ritual tak bertepi seperti kemarin dan kemarinnya lagi berteman bangku kayu, tembakau dan kepulan asap
menanti pujaan hati yang tak pernah bisa mengikat janji
terkurung waktu di tubir usia yang semakin meninggi

posted by donat at 8:25 PM 0 comments

melangkah pada masa lalu

: my little angel

mengapa kau masih berjalan pada masa silam
bayangan buram yang tak lekang menghantui langkahmu
ah, kau harus memalingkan wajah tanggalkan masa lalu yang meracuni sel-sel otakmu
tak seharusnya jejakmu berhenti terkubur sia-sia dalam tumpukan kegamangan

"kehidupan adalah momen kita hidup saat ini
kita hidup bukan pada masa lalu atau pada masa depan"

sambut lentera yang kan membakar kenang terpendam di benakmu
jalani esok kita yang terang benderang

note:
" Paulo Coelho dalam buku Sang Alkemis

posted by donat at 5:07 AM 0 comments

Friday, October 14, 2005

purnama begitu pucat

purnama malam ini bercahaya benderang tapi tampak begitu pucat
sepucat senyum di wajahmu tersungging getir
laksana pencabut nyawa tawarkan aroma kematian
aku merinding terasa ketakutan yang sangat

posted by donat at 11:52 PM 0 comments

pada malam Ramadhan ( 2 )

dunia hanya senilai sayap nyamuk kawan
dunia hanya tempat singgah sementara
jangan terlena, ingatlah kita dalam perjalanan mendekati kematian
berlalunya hari mengurangi masa singgah di dunia kawan
hitungan mundur waktu terus berjalan pasti
jangan sia-siakan hari-hari yang tersisa pada batas ketetapan-Nya
jangan pernah menunda kayuhlah bahteramu menuju dermaga abadi-Nya


note:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
( Quran Surat Al Haadid 20 )

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
( Quran Surat Al Ankaabut 64 )

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
( Quran Surat Al Ashr 1-3 )

posted by donat at 4:17 AM 0 comments

Thursday, October 13, 2005

pada malam Ramadhan

bersujudku mengharap kerelaan-Mu
bersimpuhku mengaharap ridho-Mu
hanya cinta-Mu yang kuharap ya Robbi

Note:
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur, Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
( Quran Surat At Takaatsur 1-8 )

Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
( Quran Surat Ar Rahmaan )

posted by donat at 1:12 AM 0 comments

Wednesday, October 12, 2005

mengapa langit begitu kelam malam ini?

mengapa langit begitu kelam malam ini?
sinar redup bintang-bintang berpendar tertelan kabut asap
seburam esok yang menanti siap menerkam

hari memangsa hari terbuang sia-sia
merambat usia menjelang ajal
yang terpampang sangat dekat

berharap matari esok menyingkap gelap terbentang
sinari hati yang kering kerontang

posted by donat at 11:54 PM 0 comments

Sunday, October 09, 2005

misteri yang tak terungkap

sorot tajam matamu mengandung misteri yang tak terungkap
tersimpan pada kedalaman samudera rahasia hatimu
kucoba menelusur riak-riak permukaan dan menyelami
pancaran hasrat yang tak sengaja kau semburkan
lalu kutersesat tak kenal arah dalam labirin
di genggaman tanganmu
menyisa seribu tanya jejali benakku
aku termangu diam tak menemu jawab

posted by donat at 1:03 AM 0 comments

Friday, October 07, 2005

bunga mekar di taman surgawi

musim bersemi mekarkan bebungaan warna-warni
hijau, putih, merah, kuning melebur dalam taman surgawi
matari baru saja mengusir gelap, sunggingkan senyum pada melati
semerbak aroma bunga terbawa semilir angin mewangi berseri
titik-titik embun berjatuhan dari daun-daun ketika keanggunan
mahkota matari menabur kemilau cahaya abadi

posted by donat at 12:37 PM 0 comments

Wednesday, October 05, 2005

batas akhir pengharapan

hujan mengucur kala senja di batas akhir pengharapan
angin menelusup lembut menghantar dingin
pada sumsum tulang yang melentur
gemerisik sesuara kegamangan jatuh mencium bumi
kupingmu menuli tak kenal bunyi alunan simponi mati
tersisa bau lumpur dan aroma air menyengat diam
yang kau simpan

sekelebat aku melesat tanpa kata-kata
dengan perih membuncah
menjelang Langit yang terpampang tawarkan hangat

posted by donat at 9:57 PM 0 comments

Tuesday, October 04, 2005

"ini belati", tukasmu

terkenang akhir percakapan panjang kita
pada malam penuh pesta pora
"ini belati", tukasmu
"kuserahkan padamu",
selalu terngiang di benakku
seribu pasang mata melotot, menohok
telanjangi jasadku yang menyusut
bak daging tak bertulang luruh mencium bumi
sekejap dunia meruntuh melindas gunung harap
menyisa keping-keping debu yang melayang
terombang-ambing diguncangan badai
luluh lantak, hancur lebur

aku masih menggenggam belatimu
bersemayam di lubuk jiwaku
tersimpan rapi di kotak-kotak memori
bersama belati-belati masa purba

posted by donat at 1:15 AM 0 comments

Monday, October 03, 2005

aku ingin tiada dan selalu tiada

kau pernah bertahta perkasa menawan kecongkakan
yang bergelantungan di belantara sukamaku
kau juga yang menancapkan belati di sudut jiwaku
dengan kedalaman rahasia hatimu
kini kau menorehkan api pada tangan-tangan kecilku
yang tak kuasa menahan ngilu
kan kuhapus mimpi dan kosongkan diri
dari hasrat yang memompa sel-sel darahku
aku ingin tiada dan selalu tiada

posted by donat at 11:47 PM 0 comments

Sunday, October 02, 2005

pelabuhan rindu

Langit saksi bisu melabuh rindu padamu
gugusan bintang-bintang melukis indah wajahmu
bulan tersenyum simpul malu-malu
hadirkan rona-rona merah pipimu
bau tubuhmu menyesaki langkahku kala jauh darimu

ps.kala malam runtuk di Bali

posted by donat at 11:43 PM 0 comments

Saturday, October 01, 2005

berawal di akhir September berakhir di awal Oktober

berawal di akhir September
berakhir di awal Oktober
barisan kata manis dari mulut mungilmu menghujam jiwaku
aku bungkam tersenyum miris

berawal di akhir September
berakhir di awal Oktober
simpan saja tengadah basah matamu
sirna sudah hasratku

berawal di akhir September
berakhir di awal Oktober
aku menjauh melangkah pergi
kuburkan bayangmu menyisa perih

posted by donat at 2:36 AM 0 comments

30 September malam

(1)
langit meruntuh menghujam tubuh ringkih
bintang-bintang berhenti bersinar
bulanpun bersembunyi dibalik awan kelam berarak
tanah jejakan langkah bergetar hebat
luncurkan jasad kaku ke dasar bumi tak bertuan
menyisa separuh nafas tersengal

(2)
daun-daun berguguran dimusim semi
yang baru saja merekah mewangi
matari pagi bersinar menyengat, membakar
menyisa ranting-ranting tak berdahan

menunggu musim berganti mekarkan bunga layu

(3)
langkahkan kaki lagi menapak jejak-jejak kosong
kayuh rapuh berpacu tuk temukan dermaga abadi

(4)
kabarkan luka baru pada bulan di kelam malam
mengadu pada bintang benderang di langit pekat
kau menyisa kabut suram pada pelupuk mata
butakan hati

(5)
lambat sang waktu berlari
tinggalkan duniaku yang seakan berhenti berputar
terpaku dalam hening malam
merasuk sunyi
menelusup senyap
menghampir sepi
membisu berkawan bayang-bayang

posted by donat at 2:29 AM 0 comments

ini belati

(1)
belati lagi-lagi menghujam ulu hati
irisan sembilu kembali menghampiri

(2)
setelah tikaman belati kesekian kali
kusandarkan hati pada Langit

posted by donat at 2:10 AM 0 comments