diberanda rumah itu kita bermain
dan bercengkrama penuh canda tawa
kala hujan menyemai bumi aku, kau dan mereka
berlompatan di lumpur becek telanjang dalam kepolosan
ingatkah kau kawan?
dihamparan sawah itu ditengah lumpur basah
aku, kau dan mereka memancing belut hitam
yang licin sambil berjingkrakan lalu kita
membakar belut-belut malang yang tertangkap
tuk mengganjal perut-perut kecil kita
ingatkah kau kawan?
dijajaran bukit itu kaki-kaki kecil kita
menapak mendaki tanpa lelah tuk temukan
biji karet yang jadi bahan aduan permainan kita
ingatkah kau kawan?
dilapangan luas itu kala sore menjelang kita
bermain bola saling tendang tanpa aturan
dengan semangat penuh aku, kau dan mereka
berebut menendang bola
ingatkah kau kawan?
kala waktu terus berputar aku melangkah pergi
tinggalkan kau yang terus bertahan menjaga
kampung halaman menyimpan kenang terlupa
kala waktu membawaku kembali
kau masih disitu dengan sejuta memori
tentang masa kecil kita,
tentang petualangan kita,
tentang permainan kita,
tentang canda tawa kita,
masa yang pernah terlampaui puluhan tahun
jejak langkah yang sempat terlupa dalam
perjalanan hidup ditelan putaran roda-roda
waktu yang terus melaju
0 Comments:
Post a Comment
<< Home