tertegun kupandangi wajahmu yang semburatkan luka
dalam hening senyap merasuki jiwa-jiwa kita
ribuan malam-malam beku kita lewati dengan diam
tak berjalan maju
detik memacu detik, menit merambat menit
membuang kita dalam kuasa kegelapan
detak-detak jam terus melaju cepat dan kita
masih termangu dalam bisu yang tak bersuara
inikah khusuk yang sia-sia
malam tak pernah lupa menguburkan kita pada gelap gulita
ketika menunggu purnama yang tak kunjung datang
hangat nafasmu berangsur sirna ditelan malam-malam sepi,
malam-malam suntuk
memekiklah pada Langit, pada bintang-bintang
tentang kita yang tak pernah bisa mengikat janji, labuhkan hati
Langitpun tak sudi jadi tempat melabuh sepi,
mengadu duka doa-doa suram
terpaku berkawan
hitam
buram
kusam
kelam
malam
hingga diujung kematian
0 Comments:
Post a Comment
<< Home